SI BERSINAR (Situbondo Bebas Katarak Melalui Operasi Katarak Gratis)

kesehatan
Super Admin
SDG's -
Oecd -
RB Tematik -
Penghargaan -
Kompetisi -

Kurasi Ringkasan

                       Katarak merupakan salah satu penyebab kebutaan no 1 di Indonesia tetapi kebutaan akibat dari katarak adalah kebutaan yang masih dapat disembuhkan. Berdasarkan data hasil RAAB ( Rapid Assesment of Avoidable Blindness) tahun 2014-2016 menunjukkan Jawa Timur merupakan salah satu dari 15 provinsi yang berkontribusi terhadap tingginya kasus katarak prevalensi yaitu 4,3 persen diatas rata rata prevalensi nasional 3 persen dengan penyebab utamanya yakni katarak yang tidak ditangani (untreated catarac) sebesar 81,1 %. Tingkat pengetahuan masyarakat yang rendah dan terlambatnya deteksi dini kasus katarak serta jumlah operasi yang terbatas mengakibatkan banyaknya penderita katarak yang belum tertangani.    Berdasarkan Undang - Undang Republik Indonesia nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No HK 01.07/MENKES/520/2017 tentang Tim Upaya Percepatan Eliminasi Kebutaan akibat Katarak di Indonesia tahun 2017.
   Kebaruannya inovasi ini yaitu dengan melaksanakan Operasi katarak secara gratis pada masyarakat yang terdiagnosa katarak dan dilakukan Operasi gratis secara bertahap. Upaya yang dilakukan pada layanan kesehatan merupakan upaya tersistem dan perlu didukung melalui bakti sosial (BAKSOS) Katarak sebagai salah satu upaya percepatan pencegahan gangguan penglihatan akibat katarak. Oleh karena itu RSUD Besuki melakukan gebrakan inovasi untuk melayani masyarakat terkait katarak dengan baksos katarak yang bernama SI BERSINAR, yang merupakan kepanjangan dari Situbondo Bebas Katarak Melalui Operasi Katarak Gratis.
      Inovasi SI BERSINAR mengampu 2 urusan pemerintah Wajib dasar yaitu urusan kesehatan berupa pelaksanaan Operasi katarak dan urusan sosial yaitu bakti sosial katarak yang telah dilakukan di RSUD Besuki. Hal ini merupakan upaya tersistem dan didukung berbagai lintas sektor antara lain Pemerintah daerah ,Dinas Kesehatan, Puskesmas se kabupaten Situbondo serta merangkul Tim Mata dari Klinik Mata Tritiya Surabaya. Rangkaian acara ini terdiri dari beberapa tahapan yaitu sosialisasi baksos katarak sampai akhirnya terciptanya inovasi SI BERSINAR selanjutnya tahap pencarian kasus katarak ataupun curiga katarak di masing masing wilayah kecamatan di Kabupaten Situbondo yang dilakukan oleh programer indra puskesmas se Kabupaten Situbondo. Tahap selanjutnya adalah Pemeriksaan /skrining mata yang dilakukan oleh tim dari RSUD Besuki bersama Tim Mata dari Klinik Mata Tritiya.     Selanjutnya peserta yang terdiagnosa katarak /lolos akan dilakukan penjadwalan operasi katarak secara bertahap. Serta tahap terakhir adalah perawatan pasca operasi katarak di Poli RSUD Besuki. Dari Penjaringan Katarak maupun curiga katarak yang dilakukan oleh programer indra Puskesmas terjaring 250 peserta dengan hasil positif katarak sekitar 206 kasus. Pelaksanaan operasi katarak juga akan dilakukan beberapa tahap sesuai dengan kemampuan RS beserta Tim Mata. Sehingga baksos katarak SI BERSINAR ini akan berkelanjutan sampai tahun depan. Diharapkan adanya inovasi ini memberi manfaat kepada masyarakat Situbondo pada khususnya serta mewujudkan keinginan dan harapan masyarakat akan pelayanan yg komprehensif. Selain itu menjadikan cikal bakal terbentuknya poli mata di RSUD Besuki.
                    
        

Daftar / Masuk
untuk melihat informasi selengkapnya

  • Publikasi
  • Provinsi
  • SDG's
  • 24 Oct 2023
  • Jawa Timur

0

0

  • Dilihat
  • Minat
  • Kesepakatan
  • Replikasi
  • 100
  • 0
  • 0
  • 0

Wilayah Instansi & Inovasi

Pemerintah Kabupaten situbondo

Jawa Timur

UPT RSUD BESUKI

Hak Cipta(C)2022 - 2025 Etalase Pelayanan Publik dari Seluruh Daerah di Indonesia | Privacy Policy