EKO-TREN OPOP JATIM

Berjalan dengan pengembangan
koperasi, usaha kecil, dan menengah
Super Admin
SDG's - Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi
Oecd -
RB Tematik - Penyelesaian Kemiskinan , Peningkatan Investasi
RB Tematik - Prioritas Presiden
Penghargaan - Top 45/2022
Kompetisi -

Kurasi Ringkasan

                      Pondok pesantren menjadi kekuatan sekaligus modal sosial bagi Provinsi Jawa Timur. Berdasarkan data ditpontren Kemenag Republik Indonesia, jumlah pondok pesantren di Jawa Timur pada tahun 2019 sebanyak 4.452 pondok pesantren dengan 761.777 santri. Di sisi lain angka kemiskinan dan pengangguran di Jawa Timur cukup tinggi. Dalam upaya meningkatkan percepatan kesejahteraan masyarakat di lingkungan pondok pesantren, maka pelibatan Pondok Pesantren menjadi sangat penting. Oleh sebab itu, Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengembangkan EKOTREN (Pengembangan Ekonomi Masyarakat Berbasis Pesantren) dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui penciptaan lapangan kerja dan peningkatan usaha. Pesantren, Santri, dan alumni pesantren merupakan agen perubahan sosial dalam pelaksanaan pemberdayaan masyarakat. Inovasi EKO-TREN yang telah dilaksanakan mulai tahun 2019  2021 dengan 3 pilar telah menghasilkan:
1. Pesantrenpreneur: Pemberdayaan ekonomi pesantren melalui koppontren dan badan usaha lainnya sebanyak 550 ponpes.
2. Santripreneur: Pemberdayaan santri menjadi entrepreneur melalui laboratorium kewirausahaan dan vokasional skill sebanyak 112.116 santri.
3. Sosiopreneur: Pemberdayaan usaha alumni pesantren melalui sinergi dan kolaborasi dengan usaha ponpes dan masyarakat sebanyak 604 alumni pesantren.
EKO-TREN dilakukan melalui sinergi kolaborasi Pentahelix  yaitu Government, Media, Akademisi, Bisnis, dan Community (GM-ABC) melalui peran masing-masing pada lima aspek fasilitasi yaitu kelembagaan ekonomi, SDM, produk, pemasaran, dan pembiayaan melalui Kerjasama dengan UNUSA, ITS Surabaya, UNISMA, Bank Jatim Syariah, Bank Indonesia, Pertamina, Grab, pemetaan potensi ekonomi oleh ICSB, Forum Kerjasama Koppontren (FOKKER), RMI, MUI, HIPSI dalam pengembangan halal value chain di 17 ponpes serta media publikasi (JTV, TV9, Times Indonesia, Radar96, dan Duta.co).
Inovasi EKO-TREN mampu mewujudkan kemandirian ekonomi pondok pesantren dan peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat. Terlihat dari peningkatan omset usaha ponpes semula Rp.1,056 Trilyun menjadi Rp.4,798 Trilyun, peningkatan asset semula Rp.796 Milyar menjadi Rp.3,92 Trilyun serta kontribusi kepada pesantren meningkat menjadi 30 hingga 75 persen dari kebutuhan operasional pondok pesantren. EKO-TREN telah mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan dalam mewujudkan pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, melalui penciptaan lapangan kerja bagi 4.125 masyarakat dan penurunan jumlah penduduk miskin pada maret 2021 sebesar 13.240 jiwa. 
EKO-TREN telah direplikasi oleh 8 Kab/ Kota yaitu Kota Madiun, Probolinggo, Mojokerto Dan Kabupaten Lamongan, Magetan Jombang Gresik dan Blitar. serta Provinsi Kalimantan Selatan. Inovasi ini mudah untuk direplikasi karena saling berkesinambungan dan melibatkan semua unsur dalam ekosistem juga pendekatan pemberdayaan melalui 5 aspek fasilitasi mulai kelembagaan hingga pemasaran. Sedangkan strategi keberlanjutan yang digunakan adalah adanya sinergitas kerja, komitmen kuat Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam pengembangan inovasi melalui berbagai pengembangan penguatan kualitas, dan produk serta jaringan pemasaran.
Berawal dari semangat besar OPOP yang mengusung 3 Pilar Yaitu Pesantrenpreneur, Sociopreneur dan Santripreneur, dibutuhkan sebuah ide untuk mengakomodir ketiga pilar tersebut dengan menciptakan sebuah portal berupa platform digital yang memfasilitasi kebutuhan digital untuk pesantren dan juga masyarakat sekitar. Selain menggabungkan ide marketplace yang dikhususkan untuk pesantren, alumni pesantren, santri, dan masyarakat, platform ini juga terintegrasi dengan sistem informasi akademis di pesantren. OPOP Jawa Timur melaksanakan program-program unggulan yang dilakukan dibidang Santripreneur, Pesantrenpreneur, dan Sosiopreneur. Target Kegiatan Pesantrenpruneur (2019-2023) :
1) Tahun Ke I (2019) : Menciptakan 150 Product Unggulan Pesantren 
2) Tahun Ke II (2020) : Menciptakan 200 Product Unggulan Pesantren 
3) Tahun Ke III (2021) : Menciptakan 200 Product Unggulan Pesantren 
4) Tahun Ke IV (2022) : Menciptakan 200 Product Unggulan Pesantren 
5) Tahun Ke V (2023) : Menciptakan 250 Product Unggulan Pesantren 
Total : Menciptakan 1.000 Product Unggulan Pesantren.
                    
        

Daftar / Masuk
untuk melihat informasi selengkapnya

  • Publikasi
  • Provinsi
  • SDG's
  • 11 Oct 2024
  • JAWA TIMUR
  • Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi

0

0

  • Dilihat
  • Minat
  • Kesepakatan
  • Replikasi
  • 342
  • 0
  • 0
  • 0

Wilayah Instansi & Inovasi

Pemerintah Provinsi Jawa timur

JAWA TIMUR

Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Jawa Timur

Hak Cipta(C)2022 - 2025 Etalase Pelayanan Publik dari Seluruh Daerah di Indonesia | Privacy Policy