Kurasi Ringkasan

                      Swasembada daging sapi merupakan target pemerintah yang belum tercapai. Kebutuhan daging sapi nasional pada tahun 2020 mencapai 717.150 ton, sedangkan produksi daging sapi nasional sebesar 515.627 ton. Impor daging sapi sebesar 100.000 ton dan 500.000 ekor sapi bakalan atau setara dengan 112.055 ton daging sapi menjadi langkah pemerintah untuk memenuhi kebutuhan daging sapi nasional
Pemerintah melakukan berbagai program strategis berkesinambungan yang didukung dengan program pemerintah daerah dalam mencapai target swasembada daging. Salah satu program strategis mencapai target swasembada daging, yakni UPSUS SIWAB/Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (tahun 2017-2020), yang dilanjutkan dengan SIKOMANDAN/Sapi Kerbau Komoditas Andalan Negeri (tahun 2020-sekarang), dengan target peningkatan jumlah akseptor inseminasi buatan dan angka kelahiran sapi potong nasional.
Dengan target pelaksanaan SIKOMANDAN terbesar se-Indonesia, Jawa Timur mampu berkontribusi sebesar 27,39% kebutuhan sapi potong nasional, sedangkan Pulau Madura berkontribusi sebesar 30% kebutuhan sapi potong di Jawa Timur. Dalam mendukung keberhasilan pelaksanaan program strategis nasional dan peningkatan mutu layanan SIKOMANDAN, pemerintah daerah, dalam hal ini Kabupaten Pamekasan, memiliki Inovasi TIM BUSER (Tim Bunting Serentak) pada tahun 2018.
Inovasi ini berbentuk pelayanan pemeriksaan kebuntingan dan inseminasi buatan pada tingkat petani/peternak. TIM BUSER bertujuan untuk menjaring sapi betina produktif agar dapat kawin serentak dan bunting serentak. Mekanisme pelayanannya, yakni dengan mengumpulkan sapi dalam satu titik lokasi desa binaan secara massal, melakukan pemeriksaan kebuntingan terhadap akseptor yang sudah di-IB lebih dari 2 bulan, menjaring akseptor baru, melakukan pelayanan kesehatan hewan dan penanganan gangguan reproduksi, pembinaan kelompok tani, pemberian bantuan mineral dan obat cacing secara gratis, serta pembinaan penerapan teknologi pakan dan limbah. 
Keistimewaan dari inovasi ini yakni mengubah sistem pelayanan menjadi lebih efektif dan efisien. Petugas tidak lagi melakukan pelayanan dari kandang ke kandang, tetapi dapat dilakukan dengan mengumpulkan ternak dalam satu titik lokasi desa binaan secara massal dan serentak. Sementara itu, pelaksanaan Inovasi TIM BUSER dilengkapi dengan Standar Pelayanan, Standar Operasional Prosedur, Maklumat Pelayanan, dan Surat Keputusan Pengelolaan Pengaduan yang diperbarui secara berkala setiap tahun.
Beberapa upaya mempromosikan Inovasi TIM BUSER, yaitu dengan sosialisasi secara langsung kepada peternak dan dilakukan survei mandiri terkait pengetahuan peternak terkait inovasi ini, sekaligus untuk mengukur tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan petugas. Selain itu, dilakukan juga survei kepuasan masyarakat berbasis online menggunakan aplikasi Google Form. Hasil dari survei kepuasan masyarakat, baik survei mandiri maupun berbasis online, lantas direkap dan diakumulasi sebagai laporan kepuasan masyarakat setiap tahun.
                    
        

Daftar / Masuk
untuk melihat informasi selengkapnya