SANG SULTAN (Strategi Pengembangan Sapi Madura Bibit Secara Simultan)
Berjalan dengan pengembangan
peternakan, sapi, sapi Madura, ketahanan pangan, pangan, sapi potong
Ir. Indah Kurnia Sulistiorini, S.Pt, MM Cs
SDG's - Tanpa Kemiskinan, Tanpa Kelaparan, Ekosistem Daratan
Oecd -
RB Tematik -
RB Tematik - Prioritas Presiden
Penghargaan - Innovative Government Award (IGA) 2023
Kompetisi -
Kurasi Ringkasan
Sapi Madura adalah sapi asli Indonesia yang perlu dilestarikan karena memiliki keunggulan komparatif, populasi sapi di Kabupaten Pamekasan sejumlah 194.292 ekor (35.000 ekorsapibetina produktifberada di wilayah sumber bibit) namun produktivitasnya masih rendah (masa produktifnya hanya 12% sapi betina yang bisa beranak tiap tahun), akseptor IB (Inseminasi Buatan) masih rendah, sistem pembibitan belum tertata dengan baik terutama di wilayah sumber bibit.
Inovasi SANG SULTAN (Strategi Pengembangan Sapi Madura Bibit Secara Simultan) adalah strategi paripurna yang disinergiskan dengan kearifan lokal dan terangkai dari 3 inovasi yaitu Inovasi Intan Satu Saka (Inseminasi Buatan Satu Tahun Satu Kelahiran Pada Ternak Sapi), Siii PAPABARU (Seleksi Sapi Bibit Terintegrasi Ala Pakong, Pasean, Batumarmar, dan Waru), TIM BUSER (Tim Bunting Serentak). Inovasi ini diharapkan dapat memperbaiki sistem pembibitan, menjaring sapi betina produktif agar dapat kawin serentak, bunting serentak, dan lahir serentak. Sebelum inovasi, angka kelahiran dan proses seleksi belum berjalan baik. Setelah inovasi, pelayanan IB, pemeriksaan kebuntingan serta seleksi berjalan optimal dan simultan, 40% sapi betina mampu melahirkan anak tiap tahun, proses penjaringan sapi yang sesuai SNI meningkat 500%, serta proses seleksi melibatkan kelompok pembibit sebagai recorder. Kesejahteraan peternak meningkat seiring peningkatan angka kelahiran dan peningkatan kelas/grade ditunjukkan 2.507 ekor sapi ber-SKLB (pertanggal Juli 2022).
Inovasi SANG SULTAN sebagai Program Unggulan (Keputusan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kabupaten Pamekasan Nomor 188/24.2/432.309/2019 Tanggal 9 Januari 2019) dilaksanakan sejak Tahun 2019 dengan lokus di wilayah sumber bibit sapi madura (Kecamatan Pakong, Pasean, Batumarmar dan Waru). Didukung 3 inovasi sebelumnya yaitu Intan Satu Saka, Siii PAPABARU, dan TIM BUSER.
Permasalahan yang dihadapi adalah produktivitas Sapi Madura rendah (calving interval/jarak beranak panjang). Peternak belum Inseminasi Buatan (IB) minded, jumlah akseptor (sasaran program) IB di wilayah sumber bibit masih rendah dibandingkan jumlah betina produktif, sistem pembibitan Sapi Madura belum tertata dan tercatat dengan baik, serta penjaringan sapi betina produktif sebagai akseptor IB belum maksimal. Diperlukan strategi yang efektif dengan mengadopsi kearifan lokal untuk meningkatkan mutu genetik Sapi Madura, angka kebuntingan, dan kelahiran.
Inovasi ini bertujuan mengoptimalkan masa produktif ternak, meningkatkan kualitas genetik Sapi, menjaring sapi betina produktif agar dapat kawin serentak, bunting, dan lahir serentak. Pola pemeliharaan peternak di wilayah sumber bibit relatif homogen dengan kebiasaan memajang sapibersama-sama dalam satu kelompok.Kearifan lokal tersebut dimanfaatkan untuk melaksanakan Inovasi SANG SULTAN.
Inovasi ini didukung stakeholder dan institusi lain seperti Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur serta Loka Penelitian Sapi Potong Kementerian Pertanian dalam penggunaan Aplikasi SIDIK (Sistem Identifikasi dan Recording Ternak). Seluruh data ternak tercatat serta dapat di akses dengan cepat. Aplikasi SIDIK memudahkan dalam pelaksanaan Inovasi SANG SULTAN. Pelayanan IB, pemeriksaan kebuntingan, pelaporan kelahiran juga dibantu dengan aplikasi iSIKHNAS (Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional). Data tersebut disandingkan dalam rangka kegiatan pelayanan, seleksi penerbitan SKLB (Surat Keterangan Layak Bibit) secara simultan di wilayah sumber bibit Sapi Madura. Output yang diharapkan adalah peningkatan populasi, produktivitas serta kesejahteraan peternak. Inovasi ini menjadi solusi paripurna untuk mendukung swasembada daging sapi nasional. Hasilnya adalah peningkatan angka kelahiran hasil IB sebesar 37,4%, nilai tambah bagi peternak sebesar 64,5 Miliar, 2.507 ekor sapi ber-SKLB, dan jumlah sapi grade 1 meningkat dari 60 ekor menjadi 1.200 ekor.
Daftar / Masuk
untuk melihat informasi selengkapnya
- 18 Oct 2024
- JAWA TIMUR
- Tanpa Kemiskinan, Tanpa Kelaparan, Ekosistem Daratan
- Dilihat
- Minat
- Kesepakatan
- Replikasi
Wilayah Instansi & Inovasi
Pemerintah Kabupaten Pamekasan
JAWA TIMUR
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian