Kurasi Ringkasan

                      Regulasi yang mengatur mengenai inovasi layanan AyoKerja yaitu Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur  Reformasi Birokrasi Nomor 7 Tahun 2021 mengenai Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik di Lingkungan Kementerian/lembaga, Pemerintah Daerah, Badan Usaha Milik Negara, dan Badan Usaha Milik Daerah dan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 39 Tahun 2016 tentang Penempatan Tenaga Kerja.
Kebutuhan anggaran awal sebanyak Rp. 860 juta yang bersumber dari anggaran Daerah dan Pusat. Sedang untuk operasional pertahun dibutuhkan Rp. 300 juta. Sumberdaya eksternal yang mendukung implementasi layanan inovasi AyoKerja adalah perusahaan anggota aktif sebanyak 1.294 perusahaan, pencari kerja sebanyak 8.118 orang yang terdaftar secara online dan mitra lembaga SMK dan BLK sebanyak 311 lembaga.
Sumberdaya manusia yang terlibat dalam tahapan awal pendirian dan pelaksanaan operasional inovasi Ayo Kerja, meliputi Petugas fungsional pengantar kerja / petugas antarkerja yang berjumlah 5 orang sebagai petugas inti layanan yang langsung melayani pencari kerja dan seluruh staff di bidang penempatan tenaga kerja sebagai petugas antar kerja. 
Inovasi Ayo Kerja ini adalah layanan prioritas bagi usia muda. Layanan unik yang ditawarkan adalah kepastian up date dan legalitas lowongan serta layanan konsultasi yang berkualitas. Oleh karena itu, inovasi Ayo Kerja ini memenuhi kategori ensuring integrated approaches in the public sector institutions yang berarti memastikan pendekatan terintegrasi/terpadu lintas lini/lembaga/sektor pemerintah, masyarakat, dan perusahaan. Selain itu, inovasi Ayo Kerja memenuhi beberapa kriteria untuk mendukung dan memfasilitasi inklusivitas sosial bagi pengangguran khususnya usia muda, meningkatkan layanan yang efektif dan efisien dan mendorong kolaborasi antara komitmen pemerintah dan perusahaan dalam menurunkan Tingkat Pengangguran Terbuka.
Inovasi Ayo Kerja mampu menjawab tantangan pembangunan berkelanjutan (SDGs). Sebab, inovasi Ayo Kerja memenuhi butir-butir ke-8; dalam hal meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan kerkelanjutan, kesempatan kerja yang produktif dan menyeluruh, serta pekerjaan yang layak. Sasarannya untuk mencapai pekerjaan tetap, produktif dan pekerjaan layak bagi semua perempuan dan laki-laki, termasuk bagi pemuda dan penyandang difabilitas, dan upah yang sama untuk pekerjaan yang sama nilainya. 
Keberhasilan penerapan inovasi Ayo Kerja di Provinsi Jawa Timur dipengaruhi oleh berbagai faktor. Implementasinya dilakukan melalui strategi Re-Strukturisasi sarana dan gedung layanan, Re-Orientasi jenis-jenis layanan penempatan kerja yang spesifik, pembuatan menu layanan online, smartphone, job candidate, job competency dan Re-Branding dengan melakukan promosi dan moto kerja serta membuat mobil unit informasi kerja keliling yang mendatangi kegiatan job fair, sekolah, area public dan perusahaan anggota layanan Ayo Kerja serta podcast Ayokerja
Hasilnya, dari 3 (tiga) strategi tersebut layanan inovasi Ayo kerja mampu meningkatkan update informasi, legalitas informasi, kunjungan secara off line dengan tetap mengacu pada Protokol Kesehatan dan online, meningkatkan penempatan tenagakerja, dan image layanan public yang berkualitas melalui capaian Indeks Kepuasan Masyarakat.
Ide layanan inovasi Ayo Kerja merupakan adaptasi layanan sejenis di Jerman melalui konsep Pusat Informasi Kerja (Beruf Information Zentrum) dan konsep layanan Hello Work di Jepang yang memandukan layanan sepenuh hati, teknologi informasi dan antar kerja. Konsep yang diadaptasi sama-sama mengusung perbaikan ulang (rebranding) image layanan public yang berkualitas dan dipercaya.
Keunikan layanan inovasi Ayo Kerja terletak pada penyelenggaraan Bursa Kerja Mini Thematik, menggunakan dasar-dasar sistem antar kerja yang dikembangkan Kemnaker RI dan penggunaan group Whats App untuk membantu memverifikasi legalitas lowongan. Dengan kemajuan teknologi fungsi konsultasi karir dan pekerjaan melalui inovasi Ayokerja dikembangkan untuk membantu memandu pencari kerja muda menemukan pekerjaan yang tepat. Meningkatnya jejaring bursa kerja sebanyak 10% dan 75% anggota perusahaan aktif memasang lowongan. Kunjungan pencari kerja dan potensi pengisian lowongan meningkat, yang dampaknya dapat meningkatkan peluang mendapat pekerjaan dan menekan angka pengangguran.
Layanan inovasi ayo kerja membutuhkan dukungan agar program berkelanjutan. Dukungan itu berasal dari pihak internal maupun eksternal pemerintah pada aspek sumber daya manusia, anggaran, maupun instrument regulasi.
Layanan Inovasi AyoKerja membutuhkan kaderisasi petugas fungsional maupun teknis untuk melaksanakan fungsi penempatan dan pengelolaan menu dan data base berbasis Teknologi Informasi. Untuk menjalankan fungsi dengan baik, Layanan Ayo Kerja membutuhkan alokasi anggaran rutin minimal Rp. 500 juta pertahun guna untuk perbaikan sarana / alat, program teknologi informasi, promosi dan pelaksanaan job fair dan Bulan Pasar Kerja di Bulan September serta program konsultasi kerja. 
Selain itu, instrument regulasi berupa peraturan gubernur dibutuhkan koordinasi pengembangan Pusat Informasi Kerja (PIK) yang didalamnya tersedia sarana laboratorium rekrut dan seleksi, audiovisual profil pekerjaan, sarana informasi mandiri (self help), dengan dukungan anggaran APBD/APBN, kerjasama dengan media massa. Pengembangan ekstenal yang strategis untuk mendukung layanan AyoKerja adalah kerjasama melalui MOU dengan Diknas Jatim, Kemenaker, Dikti dan Lembaga penyedia lowongan kerja berskala internasional (provider lowongan kerja swasta) serta disatuan pendidikan SKM/Perguruan Tinggi, guna menekan angka pengangguran. Sedang pengembangan yang membutuhkan dampingan intensif dilakukan untuk replikasi di Dinas Tenaga Kerja kab/kota, diutamakan di daerah padat industry yang memiliki potensi angkatan kerja muda tinggi dan petugas fungsional pengantar kerja.
                    
        

Daftar / Masuk
untuk melihat informasi selengkapnya