GEMAR BAGAS (Gerakan Hemat Air dengan Barang Bekas)

Berjalan dengan pengembangan
lingkungan hidup
SMP Negeri 2 Pracimantoro
SDG's - Kehidupan Sehat dan Sejahtera, Air Bersih dan Sanitasi Layak, Industri Inovasi dan Infrastruktur
Oecd -
RB Tematik -
RB Tematik - Prioritas Presiden
Penghargaan -
Kompetisi -

Kurasi Ringkasan

                      a. Dasar Hukum
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 2017 tentang inovasi daerah, mendorong setiap daerah melakukan inventarisasi inovasi dan sebagai database inovasi daerah yang dimiliki oleh masing  masing daerah. Berdasarkan PP tersebut bertujuan untuk peningkatan pelayanan publik, pemberdayaan  peran serta masyarakat, dan peningkatan daya saing daerah. Kemudian didukung oleh Peraturan Bupati wonogiri nomor 138 tahun 2021 tentang inovasi daerah tahun 2021, untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan, maka diperlukan inovasi dalam penyelenggaraan pemerintah daerah. Inovasi daerah dapat berbentuk tata kelola pemerintahan, inovasi pelayanan publik, dan inovasi daerah lainnya sesuai urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah.
b. Latar Belakang
Pracimantoro merupakan sebuah kecamatan di Kabupaten Wonogiri yang sejak dahulu terkenal sebagai daerah kering dengan kontur tanah batuan karst yang selalu kekurangan air. Keberadaan air di sebagian besar wilayah ini sangatlah terbatas dan hanya mengandalkan curah air hujan, sehingga ketika memasuki pertengahan musim kemarau, tidak sedikit masyarakat yang harus membeli air melalui tangki air minum yang ada. Sementara itu, SMP Negeri 2 Pracimantoro yang secara geografis terletak di wilayah ini sebenarnya sedikit diuntungkan dengan keberhasilannya membuat sebuah sumur dan bisa memanfaatkan air tanah untuk memenuhi kebutuhan air disekolah, meskipun untuk mengeluarkan air dari dalam tanah dan operasionalnya, diperlukan tenaga listrik yang tidak sedikit. Padahal kebutuhan air disekolah ini tidak hanya untuk keperluan konsumsi dan Mandi Cuci Kakus (MCK) saja. Melainkan, juga untuk menjaga kelestarian tanaman dan keindahan taman-taman sekolah. Status Adiwiyata Nasional yang disandang sekolah ini sejak 2012 pun juga mewajibkan untuk menyediakan tempat cuci tangan minimal satu untuk setiap kelasnya. Dengan demikian, berarti harus ada minimal 18 tempat cuci tangan untuk 550an siswa dan 10 tempat cuci tangan untuk 50an guru dan tenaga kependidikan. Bisa dibayangkan berapa banyak limbah air yang akan dihasilkan saat fasilitas sekolah ini sedang digunakan dalam kegiatan rutin sekolah satu hari saja. Tentu saja akan banyak sekali. Padahal, sampai saat ini, pembuangan limbah ini sebagian hanya dilimpahkan begitu saja diatas taman sehingga penyebaran air limbah tidak maksimal. Tempat sekitar curahan air limbah tergenang air. Padahal, saat musim kemarau, tidak jarang tanaman yang berada agak jauh dari buangan limbah, mengalami kekeringan. Belum lagi dengan limpahan busa sabun yang ikut tertebar maka keindahan pemandangan menjadi terganggu. Sebagian limbah yang langsung dimasukkan kedalam sistem drainase yang ada, juga hanya mengalir dan menguap entah kemana.
c. Penjaringan Ide
Berangkat dari keadaan seperti ini, inovator berpikir bahwa harus ada langkah dan solusi untuk menghemat penggunaan air dan memaksimalkan pengelolaan dan pemanfaatan limbah yang ada. Langkah dan solusi ini harus bisa digunakan untuk meningkatkan penghematan air dan biaya operasionalnya serta mengatasi masalah terkait limbah air sebagaimana tersebut diatas.
d. Pemilihan Ide
Akhirnya, inovator menemukan ide untuk mengatasi permasalahan tersebut. Dengan memanfaatkan barang bekas yang ada di lingkungan sekolah (ember bekas cat tembot, cat kayu, botol bekas minuman, pipa bekas bongkar pasang saluran air dan lain lain), dibuatlah sebuah jaringan bernama GEMAR BAGAS (Gerakan Hemat Air dengan Barang Bekas).
e. Manfaat Inovasi (Terdapat kondisi sebelum dan sesudah)
Manfaat dari inovasi yaitu dapat mengurangi limbah, menghemat penggunaan listrik dan air bersih, meningkatkan efektivitas tenaga pengairan, menekan biaya operasional penggunaan air, serta tercukupinya pengairan tanaman di lingkungan sekolah.
f. Dampak Inovasi (sisi keunggulan dan kebaharuan/spesifikasi produk)
Dampak yang ditimbulkan dari inovasi ini antara lain biaya yang dikeluarkan oleh SMPN 2 Pracimantoro untuk listrik dapat berkurang. Selain itu, juga dengan inovasi ini maka tidak akan ada limbah yang mencemari lingkungan.
                    
        

Daftar / Masuk
untuk melihat informasi selengkapnya

  • Publikasi
  • Provinsi
  • SDG's
  • 04 Sep 2024
  • JAWA TENGAH
  • Kehidupan Sehat dan Sejahtera, Air Bersih dan Sanitasi Layak, Industri Inovasi dan Infrastruktur

0

0

  • Dilihat
  • Minat
  • Kesepakatan
  • Replikasi
  • 544
  • 0
  • 0
  • 0

Wilayah Instansi & Inovasi

Pemerintah Kabupaten Wonogiri

JAWA TENGAH

Bappeda dan Litbang Kabupaten Wonogiri

Hak Cipta(C)2022 - 2025 Etalase Pelayanan Publik dari Seluruh Daerah di Indonesia | Privacy Policy