NASEHAT JITU SI ELI ( PelayaNAn KeSEHATan JIwa TerpadU Melalui DetekSI Dini Dan KonsELIng)

kesehatan
puskesmas tanta
SDG's - Kehidupan Sehat dan Sejahtera
Oecd -
RB Tematik -
RB Tematik - Prioritas Presiden
Penghargaan - INNOVATIVE GOVERNMENT AWARD 2022
Kompetisi -

Kurasi Ringkasan

                      RANCANG BANGUN INOVASI
NASEHAT JITU SI ELI


A. Rancang Bangun dan Pokok Perubahan

Jika dibandingkan dengan kesehatan fisik, maka kesehatan jiwa adalah salah satu aspek yang kerap diabaikan. Padahal, kesehatan jiwa jelas sama pentingnya seperti kesehatan fisik, karena kesehatan jiwa juga dapat menentukan seorang individu dapat menyadari kemampuan sendiri untuk dapat mengatasi tekanan, bekerja secara produktif dan mampu memberikan kontribusi untuk komunitasnya. Hal ini tergambar dari capaian temuan temuan pasien gangguan jiwa khususnya Gangguan Mental Emosional (GME) sangat sedikit. Berdasarkan hasil capaian Program Kesehatan Jiwa untuk GME di wilayah kerja Puskesmas Tanta masih belum mencapai target, yaitu sebesar 13% (2019).
Cakupan penemuan Gangguan Mental Emosional masih sangat rendah disebabkan selain kurangnya koordinasi antar sesama pemegang program, lintas sektor dan lintas profesi juga dikarenakan kurangnya pemahaman masyarakat mengenai GME, misalnya masyarakat tidak menyadari bahwa adanya keluhan berulang pada suatu penyakit bisa jadi merupakan tanda-tanda GME. Selain itu, adanya stigma di masyarakat yang beranggapan bahwa gangguan jiwa itu adalah penyakit yang harus disembunyikan/aib keluarga, sehingga masyarakat tidak mau memeriksakan diri atau keluarga ke fasilitas kesehatan terdekat ketika mengalami masalah kesehatan jiwa baik ringan, sedang mau pun berat. Kemudian yang terjadi biasanya masyarakat baru melapor ketika ada pasien jiwa yang sudah meresahkan masyarakat / sudah menjadi Gangguan Jiwa Berat. Padahal, GME ini bisa dideteksi lebih dini dan pengobatan akan berjalan lebih baik jika segera ditangani.
 Berdasarkan dari permasalahan tersebut, kami membuat inovasi dalam diberi nama NASEHAT JITU SI ELI (PelayaNAN KeSEHATAN JIwa TerpadU Melalui DetekSI Dini Dan KonSELING). Inovasi ini dilaksaksanakan dengan menggunakan form deteksi dini Gangguan Mental Emosional dan Depresi yaitu form SRQ-20 yang sudah dimodifikasi dan divalidasi menyesuaikan kebutuhan di wilayah kerja Puskesmas Tanta. Melalui form ini, yang tidak hanya bisa diakses secara manual namun juga menggunakan google form, masyarakat bisa mendeteksi keluhan yang dirasakan. Selanjutnya, Penanggungjawab Program Kesehatan Jiwa Puskesmas Tanta akan melaksanakan verifikasi lapangan dan konseling kesehatan jiwa bagi pasien yang terindikasi mengalami GME untuk selanjutnya dilakukan penanganan sesuai dengan gangguan yang dirasakan. Selain cara tersebut, penjaringan kesehatan jiwa juga dilakukan melalui rujukan dokter umum puskesmas yang mendapati pasien-pasien yang datang berobat ke Puskesmas berulang kali dengan keluhan yang sama maupun dengan keluhan yang berganti-ganti, serta penderita penyakit kronis seperti kencing manis, hipertensi dan asma. Pasien ini akan dideteksi dengan form SRQ-20 kemudian dilanjutkan dengan pemberian terapi oleh dokter Puskesmas dan jika diperlukan, akan dirujuk ke Dokter Spesialis Jiwa. Selain di Puskesmas, skrinning kesehatan jiwa juga aktif dilakukan di masyarakat melalui kegiatan Posbindu, Posyandu Lansia, Survey Mawas Diri, dan lain sebagainya. Harapannya, masyarakat yang tidak sempat berkunjung ke Puskesmas dapat turut terpantau kesehatan jiwanya. Oleh karena itu, maka inovasi ini jelas melibatkan semua pemegang program, lintas sektor, lintas profesi, kader desa dan seluruh masyarakat yang berada di wilayah kerja Puskesmas Tanta.
Meskipun belum mencapai target karena kondisi Pandemi Covid-19, berkat inovasi ini data capaian Gangguan Mental Emosional (GME) di tahun 2021 telah meningkat menjadi 28%, atau mengalami peningkatan sebesar 15%, hal ini dikarenakan inovasi NASEHAT JITU SI ELI mampu menjadi alat deteksi dini masalah kesehatan jiwa, sehingga penanggulangan gangguan jiwa dapat dilakukan secepat mungkin. Serta, sejak inovasi ini dijalankan, sudah ada 58 orang yang hidupnya terkontrol, 38 orang yang kondisinya membaik serta 20 orang yang sudah bebas dari keluhan.
Ini menggambarkan betapa pentingnya skrining kesehatan jiwa secara dini dilakukan agar kualitas hidup manusia dapat meningkat dan kasus gangguan jiwa berat tidak terus bertambah.
                    
        

Daftar / Masuk
untuk melihat informasi selengkapnya

  • Publikasi
  • Provinsi
  • SDG's
  • 28 Sep 2024
  • KALIMANTAN SELATAN
  • Kehidupan Sehat dan Sejahtera

0

0

  • Dilihat
  • Minat
  • Kesepakatan
  • Replikasi
  • 1960
  • 0
  • 0
  • 0

Wilayah Instansi & Inovasi

Pemerintah Kabupaten tabalong

KALIMANTAN SELATAN

Puskesmas Tanta

Hak Cipta(C)2022 - 2025 Etalase Pelayanan Publik dari Seluruh Daerah di Indonesia | Privacy Policy