Kurasi Ringkasan

                      Sesuai dengan amanat Undang-Undang No.24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, disebutkan bahwa pemerintah dan pemerintah daerah bertanggung jawab dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana, mulai dari tahap pra bencana, saat bencana sampai dengan pasca bencana.
Sejumlah bencana alam telah terjadi di daerah Sumatera Barat, Gempa, banjir, tanah longsor, puting beliung dan bencana lainnya. Namun, sangat sedikit data yang tersedia untuk dilakukan oleh pemerintah dan donator dalam mengurangi beban dan risiko di lokasi kejadian.
Perkembangan informasi dan data berbasis web/internet memainkan peranan penting dalam proses manajemen bencana alam, untuk sebuah contoh gempa bumi yang menghancurkan padang dan sekitarnya pada akhir tahun 2009. Dimana, semua sarana komunikasi juga mengalami kerusakan pada saat itu. Internet menjadi media pertama yang menghubungkan Padang Aceh dengan dunia luar, sehingga informasi yang beragam telah dipublikasikan ke luar padang. Peran informasi model visualisasi berbasis web/internet dapat digunakan sebagai media alternatif.
Seperti pada saat bencana Tsunami di Aceh, melalui Internet, relawan kemanusiaan bisa berkomunikasi melalui email atau chatting dengan menggunakan Instant Messenger seperti Yahoo Messenger atau MSN Messenger, pada waktu untuk melihat data yang diterbitkan di website. Website / Internet dapat digunakan untuk media publikasi informasi, baik melalui website atau mailing list. Sebagai contoh ketika bencana tsunami terjadi di Aceh, melalui website orang di seluruh dunia mampu melihat kondisi di Aceh. Kabar terbaru dapat diakses dengan cepat melalui website. Sejumlah media online seperti detik.com, media-Indonesia.com menyediakan informasi bencana di satu tempat. Dengan Internet, kita bisa mengikuti informasi terbaru serta fenomena alam. Sejalan dengan perkembangan Ilmu pengetahuan dan perkembangan teknologi, system informasi saat ini sudah bias dilihat dalam telepon genggam. Informasi didapatkan secara tepat, cepat, real time dan dimana saja, asal ada sinyal internet. Pengembangan aplikasi untuk telepon genggam dinamakan Aplikasi Android. Android adalah sistem operasi open Source yang di Rilis oleh Google, Dengan aplikasi yang Open Source dan adanya lisensi perizinan pada Android memungkinkan perangkat lunak ini untuk dimodifikasi secara bebas dan didistribusikan oleh para pembuat perangkat, operator nirkabel, dan pengembang aplikasi. Selain itu, Android memiliki sejumlah besar komunitas pengembang aplikasi yang memperluas fungsionalitas perangkat, umumnya ditulis dalam versi bahasa pemrograman Java
Berdasarkan hal diatas, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Padang Pariaman Merilis Suatu Aplikasi manajemen Bencana yang berbasis Android. Aplikasi Itu dinamakan dengan SIMUNA.
Sistem Informasi Manajemen Bencana (SIMUNA) adalah suatu aplikasi berbasis android yang dikembangkan untuk manajemen kebencanaan. Sistem ini dikembangkan oleh oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten padang pariaman dalam upaya untuk memberikan informasi secara cepat kepada masyarakat dalam bentuk Peta yang berbasis Sistem Informasi Geografis. Dengan semakin berkembangnya kebutuhan terhadap informasi kebencanaan yang akurat. BPBD Kabupaten Padang Pariaman kemudian melakukan pengembangan terhadap aplikasi SIMUNA dengan menghasilkan aplikasi SIMUNA versi 3. Pada pengembangannya ditambahkan beberepa informasi kebencanaan lainnya, seperti menampilkan informasi gempa dan prakiraan cuaca terkini. Untuk mendapatkan data yang akurat terhadap informasi tersebut. Aplikasi yang dikembangkan dihubungkan dengan data API dari website BMKG yang mengeluarkan informasi terkait gempa prakiraan cuaca tersebut.
                    
        

Daftar / Masuk
untuk melihat informasi selengkapnya