Kurasi Ringkasan

<p>Rendahnya kemampuan masyarakat untuk membangun rumah layak huni menyebabkan banyaknya masyarakat di Kabupaten Gresik menempati Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Jumlah RTLH yang belum tertangani adalah 6.609 unit. Hal tersebut memicu munculnya permukiman kumuh, menimbulkan masalah sosial, ekonomi, dan berdampak pada kesehatan masyarakat. Apabila RTLH tidak segera ditangani mengakibatkan permasalahan tersebut tidak terselesaikan bahkan dapat mengakibatkan kegagalan konstruksi sehingga dibutuhkan percepatan perencanaan penanganan RTLH.</p><p>Permasalahan dalam menghimpun dan mengelola data RTLH bersifat konvensional, belum memiliki sistem data yang baik, dan terbatasnya perangkat desa untuk melakukan pendataan dan pemutakhiran data sehingga proses pengusulan memerlukan waktu yang lama karena data belum valid atau mengalami perubahan. Data RTLH yang belum terpilah mengakibatkan sulitnya menentukan prioritas penanganan dan perencanaan alokasi penganggaran berbagai sumber pendanaan, sehingga sulit membedakan data RTLH tertangani maupun belum tertangani. Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut maka dibangunlah inovasi SIGAP-RTLH yang bertujuan untuk :</p><ol><li>Mempercepat proses identifikasi RTLH</li><li>Mempermudah menghimpun dan mengelola database RTLH</li><li>Mempermudah Desa/kelurahan dan Kecamatan dalam menginput data RTLH secara mandiri</li><li>Menyediakan data pilah calon penerima bantuan RTLH yang tepat sasaran, valid, terbaru dan memenuhi kriteria</li><li>Mempercepat penyusunan usulan kegiatan penuntasan RTLH</li></ol>

Daftar / Masuk
untuk melihat informasi selengkapnya