LIHAI CEKATAN (OptimaLIsasi HAsIl CEtaKAn dengan peningkaTAN kolaborasi MGMP Kab. Sragen)

Berjalan dengan pengembangan
pendidikan
Arif Djoko Widiyanto
SDG's - Pendidikan Berkualitas
Oecd -
RB Tematik -
Penghargaan - INNOVATIVE GOVERNMENT AWARD 2022
Kompetisi -

Kurasi Ringkasan

                      Pendidikan merupakan sarana pokok suatu bangsa dalam peningkatan kualitas masyarakatnya dan penyesuaian diri terhadap pesatnya perubahan serta kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu pendidikan senantiasa mengalami perkembangan dalam usahanya meningkatkan kualitas pelaksanaan dan hasil suatu proses pendidikan. Salah satu cara yang ditempuh adalah melalui penyempurnaan kurikulum yang berlaku., agar pendidikan di negara kita dapat mengikuti perkembangan jaman, IPTEK, dan teknologi.Kondisi pembelajaran dimana siswa hanya sebagai objek pembelajaran yang menerima informasi dari guru merupakan kendala yang relatif sulit untuk diubah. Namun demikian, ada beberapa cara yang dapat digunakan guru untuk dapat mengaktifkan siswa, salah satunya dengan melalui penggunaan LKS. Penggunaan LKS diharapkan mampu mengubah kondisi pembelajaran dariyang biasanya guru berperan menentukan apa yang dipelajari menjadi bagaimana menyediakan dan memperkaya pengalaman belajar siswa. Pengalaman belajar siswa dapat diperoleh melalui serangkaian kegiatan untuk mengeksplorasi lingkungan melalui interaksi aktif dengan teman, lingkungan, dan nara sumber lain. Penyajian pembelajaran menggunakan LKS menuntut adanya partisipasi aktif dari para siswa, karena LKS merupakan bentuk usaha guru untuk membimbing siswa secara terstruktur, melalui kegiatan yang mampu memberikan daya tarik kepada siswa untuk mempelajari kimia. Melalui pembelajaran dengan LKS keefektifan proses belajar mengajar dapat ditingkatkan.Berita Mengejutkan datang dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengenai keberlanjutan penggunaan Lembar Jawab Siswa (LKS) ditingkat pendidikan dasar dan menengah. Dalam surat edaran yang dikeluarkan Kemendikbud tentang penghapusan LKS dikarenakan kurang efektif. Hal ini dilakukan setelah dilakukan pembicaraan dengan Persataun Guru Republik Indonesia (PGRI). Menurut Mendikbud Muhajir Effendy, LKS ini banyak biasnya. Karena selama ini banyak pemilihan penggunaannya untuk memberikan tugas tambahan. Tugas tersebut dikerjakan siswa dirumah yang seharusnya guru harus mengajar materi tersebut sampai tuntas di sekolah. Dengan kebijakan tersebut berpengaruh terhadap guru ajar, karena guru juga butuh dukungan media untuk memperbanyak wawasan agar kreatif dalam mengajar seperti LKS yang semala ini dirasa membantu dalam proses ajar mengajar. Selama ini para guru dan siswa sudah terbiasa dengan penggunaan LKS. Sehingga jika ditiadakan maka peran aktif guru yang harus ditingkatkan. Karena mungkin ada sekolah yang mempunyai guru kreatif maka tidak besar pengaruhnya dengan kebijakan ini dalam kelangsungan proses belajar mengajar. Tetapi jika sekolah yang mempunyai guru sedikit dan kualitasnya kurang maka pasti akan mengganggu proses belajar mengajar. Selama ini guru mengajar hanya memberikan soal latihan yang levelnya kurang berkualitas. terlebih dengan program yang disiapkan Kemendikbud yaitu program Full Day School.Dalam menjawab permasalahan yang tersebut perumda percetakan berkolaborasi dengan MGMP SMP Sragen tingkat kabupaten untuk membuat buku pendamping yang berfungsi menggantikan LKS dan dapat membantu kesulitan yang dihadapi guru ajar pada anak didiknya. Kolaborasi ini dimulai dengan koordinasi dengan masing-masing MGMP sesuai mapelnya. Setiap MGMP berkoordinasi dengan guru terbaiknya dalam rangka menyusun bahan ajar pendamping pembelajaran yang dapat menggantikan LKS agar kegiatan belajar dapat berjalan dengan baik dan optimal. Pihak perumda percetakan memfasilitasi MGMP dalam penyusunyan materi buku pendamping pembelajaran tersebut. Komunikasi terjalin setiap saat sampai pada akhir terwujudnya draft materi buku pendamping pembelajaran yang dilanjutkan dengan layout oleh perumda percetakan dan di koreksi sampai ACC dari MGMP masing-masing mapel. Setelah draft final ACC oleh MGMP dan dalam bentuk layout dilanjutkan dengan proses cetak. Distribusi sampai dengan ke siswa dilaksanakan oleh perumda dan bisa di pakai pada awal tahun pembelajaran.Kolaborasi ini belum pernah dilakukan sebelumnya. Biasanya pihak perusahaan percetakan membuat bahan ajar dari tim kecil buatan perusahaan percetakan dan tanpa melibatkan MGMP sebagai usernya. Dengan kolaborasi ini di hasilkan buku pendamping pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pengajar sebagai ujung tombak dalam proses pembelajaran.Hasil dari kolaborasi tersebut terwujudlah optimalisasi hasil cetakan yang sesuai dengan kebutuhan bahan ajar dan mendukung proses pembelajaran dengan tetap mengindahkan surat edaran dari kemendikti. Tidak hanya itu dari pihak Perumda Percetakan mendapatkan peningkatan pendapatan sehingga dapat berkontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) kabupaten Sragen.
                    
        

Daftar / Masuk
untuk melihat informasi selengkapnya

  • Publikasi
  • Provinsi
  • SDG's
  • 04 Sep 2024
  • JAWA TENGAH
  • Pendidikan Berkualitas

0

0

  • Dilihat
  • Minat
  • Kesepakatan
  • Replikasi
  • 63
  • 0
  • 0
  • 2

Wilayah Instansi & Inovasi

Pemerintah Kabupaten Sragen

JAWA TENGAH

Haryanti

Hak Cipta(C)2022 - 2025 Etalase Pelayanan Publik dari Seluruh Daerah di Indonesia | Privacy Policy