BELL BOX TB BERKESAN: Berantas dan Eliminasi Penyakit Tuberkulosis melalui Bell Box Dering Kesembuhan

Berhenti/Vakum
kesehatan, tuberkolosis, pendidikan, puskesmas
YONGKY DIANTO, S.Sos, Cs
SDG's - Kehidupan Sehat dan Sejahtera
Oecd -
RB Tematik -
Penghargaan - TOP 99/2021
Kompetisi -

Kurasi Ringkasan

                      <p>Salah satu masalah yang dihadapi Kabupaten Gunung Mas dalam bidang kesehatan adalah jumlah penderita Tuberkolusis ditemukan cukup banyak. Pada tahun 2016 ditemukan 77 kasus, tahun 2017 ditemukan 133 kasus dan tahun 2018 dengan 193 kasus. Beberapa hal penyebab banyaknya kasus antara lain rendahnya tingkat pendidikan dan pengetahuan masyarakat, masih banyak daerah dalam kategori lokasi terpencil, dan angka drop out yang cukup tinggi akibat ketidakpatuhan meminum obat. Tentunya penemuan kasus yang banyak ini harus dikelola dengan pendekatan yang baik sehingga angka kesembuhan meningkat. Melihat kondisi yang ada, pemerintah daerah melalui Dinas Kesehatan melakukan terobosan dengan membuat sebuah inovasi yang bernama “Bell Box TB Berkesan: Berantas dan Eliminasi Penyakit Tuberkulosis Melalui Bell Box Dering Kesembuhan” yang dilakukan pada akhir tahun 2018 pada 1 Desa dengan 2 kasus. Keunikan dari inovasi ini terletak pada 2 aspek yaitu: 1. Aspek pengawasan. Sebelumnya untuk pengawas lebih menitikberatkan pada keluarga sebagai PMO (Pengawas Meminum Obat). Pada inovasi ini PMO dilakukan oleh dua pihak yaitu keluarga dan tenaga kesehatan. 2. Aspek sarana. Dari sebelumnya tanpa sarana penunjang, pada inovasi ini digunakan beberapa sarana penunjang seperti jam waker, kalender pengobatan dan boks/kotak. Pelaksanaan program inovasi ini diawali dengan penentuan sasaran, kunjungan rumah untuk meminta kesediaan anggota keluarga sebagai PMO. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan edukasi kepada sasaran dan PMO tentang inovasi ini. Inovasi ini mulai diterapkan pada skala lokal di Desa Rangan Hiran wilayah Puskesmas Tumbang Masukih. Inovasi ini berdampak positif terhadap perkembangan 2 pasien di Desa Rangan Hiran, sehingga keduanya sembuh tepat waktu. Pemerintah Daerah melalui Dinas Kesehatan memandang perlu untuk menerapkan inovasi ini pada skala yang lebih besar di 17 Puskesmas yang ada di Kabupaten Gunung Mas. Beberapa hal yang telah dilakukan antara lain dengan mengeluarkan surat Kepala Dinas Kesehatan perihal penerapan Inovasi Bell Box TB Berkesan di semua Puskesmas, Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan tentang kewajiban pemberlakuan Inovasi “Bell Box TB Berkesan” di setiap wilayah kerja Puskesmas, menerapkan SOP Pengawas Menelan Obat, dan sosialisasi ke seluruh Puskesmas. Dalam masa pandemi penerapan inovasi ini menyesuaikan dengan kondisi yang ada. Sebelum pandemi, porsi kehadiran dan pengawasan fisik seorang PMO adalah 40% tenaga kesehatan dan 60% keluarga. Sedangkan pada masa pandemi, porsi kehadiran fisik dikurangi menjadi 20% tenaga kesehatan dan 80% keluarga. Kehadiran fisik tenaga kesehatan masih tetap diperlukan untuk memberi edukasi, efek psikis dan memotivasi ketaatan penderita minum obat.</p>
                    
        

Daftar / Masuk
untuk melihat informasi selengkapnya

  • Publikasi
  • Provinsi
  • SDG's
  • 16 Dec 2024
  • KALIMANTAN TENGAH
  • Kehidupan Sehat dan Sejahtera

0

0

  • Dilihat
  • Minat
  • Kesepakatan
  • Replikasi
  • 1488
  • 0
  • 0
  • 0

Wilayah Instansi & Inovasi

Pemerintah Kabupaten gunung mas

KALIMANTAN TENGAH

Dinas Kesehatan

Hak Cipta(C)2022 - 2025 Etalase Pelayanan Publik dari Seluruh Daerah di Indonesia | Privacy Policy